5 Jenis Bahan Kemasan Makanan

5 Jenis Bahan Kemasan Makanan

Diposting pada

Dalam beberapa waktu terakhir, kemasan dan wadah sudah menjadi faktor yang perlu di perhatikan dalam pembelian makanan, bahkan kita perlu memperhatikan bahan dari kemasan makanan itu. Kemasan sekarang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai wadah makanan itu sendiri, dan juga melindungi produk yang dijual.

Dan dalam faktor bisnis, tampilan kemasan sangat penting karena mengidentifikasi produk dalam rantai distribusi dan membedakannya saat sampai ke konsumen.

Bahan kemasan makanan yang sangat umum dan paling banyak digunakan dalam industri makanan yaitu;

5 Jenis Bahan Kemasan Makanan yang Paling Banyak Digunakan

Plastik

Bahan kemasan makanan plastik yang terbuat dari bahan polimer organik yang bisa dicetak menjadi berbagai macam bentuk sesuai selera. Ringan dan serba guna ini telah dikonfirmasi selama beberapa dekade dalam pemrosesan dan pengemasan makanan. Wadah dan kemasan plastik melindungi dari kontaminasi makanan dan menawarkan kekuatan mekanik yang memadai.

Karena biaya yang lebih rendah dan konsumsi energi yang lebih rendah selama pembuatan, plastik telah menggantikan bahan kemasan tradisional. Selain itu, mampu mengawetkan dan melindungi makanan lebih lama, meminimalkan penggunaan bahan pengawet.

Sehubungan dengan konsumen, kemasan plastik mudah ditangani dan dibuka, dan menawarkan permukaan yang efektif untuk mencetak label atau merek. Seperti kemasan standing pouch yang praktis dan melindungi makanan. Jenis standing pouch pun beragam ada yang transparan, ataupun yang tidak. Namun, meskipun plastik merupakan bahan yang dapat didaur ulang, namun tetap merupakan polutan.

Dalam proses pembuatan plastik terdapat banyak ragam resin plastik, dengan yang paling banyak digunakan adalah:

  • Polyvinyl chloride (PVC): Tahan akan kelembapan
  • Polyethylene dan varietasnya (PET, HDPE, LDPE). bahan yang memungkinkan untuk bersaing dengan botol kaca
  • Polystyrene (PS) bahan plastik yang dipilih karena kelenturan, daya kuat, dan biayanya yang rendah.
  • Selulosa adalah zat biodegradable yang diperoleh dari dinding sel banyak sayuran dan jamur.

Logam (steel, tin, aluminum)

Fungsi yang utama dari bahan logamn ini merupakan untuk pengawetan produk konsumsi seperti minuman atau makanan kaleng. Yang sangat umum digunakan ialah kaleng baja lapis dengan timah maupun aluminium. Ini adalah baham buram untuk makanan atau minuman yang peka terhadap cahaya.

Kaleng terbuat dari bahan lembaran baja yang terlapis dengan timah sebagai perlindungan terhadap korosi baja, terutama bila produk yang pH nya rendah.

Karena sifat ringan, mudah di daur ulang, dan biaya ya ekonomis dari aluminium ini, aluminium banyak digunakan untuk kemasan berbentuk kalengan. Seperti contoh pada penutup botol, laminasi, dan juga pembungkus. Alumunium memiliki sifat penghalam yang sama seperti baja, Namun pada baja memiliki kelemahan daya tahan terhadap korosi.

Bahan aluminium yang di laminasi dapat menghasilkan jenis aluminium foil yang mememiliki sifat yang sangat fleksibel dan dapat memungkinkan untuk melindungi makanan dan juga mengawetkan.

Kaleng aluminium berbahan tipis cocok untuk minuman yang memiliki sifat berkarbonasi, sedangkan kaleng yang berbahan lebih tebal cocok untuk sterilisasi uap.

Baca juga: Ide Bisnis yang Menargetkan Pasar Warga Lansia yang Berkembang Pesat

Kaca

Kaca adalah bahan inert yang kedap gas dan uap. Ini adalah menjadi penghalang oksigen yang sangat baik dan sepenuhnya netral ketika bersentuhan dengan makanan. Namun, ini adalah material yang rapuh dan berat yang membutuhkan banyak energi untuk membuatnya.

Kaca menggunakan salah satu bahan mentah paling melimpah di planet ini, silika, tetapi tidak terbarukan. Meskipun demikian, ini adalah produk yang dapat didaur ulang, karena dapat digunakan sebagai wadah berulang kali.

Lebih dari 75 miliar wadah kaca digunakan per tahun dalam industri makanan, menjadi penggunaan utamanya untuk anggur, jus, makanan bayi dan minuman ringan.

Wadah kaca bisa berupa botol (yang paling sering digunakan), toples, gelas, ampul, toples, dll. Namun, bahan ini tidak digunakan untuk produk beku karena berisiko pecah.

Kayu, karton dan kertas

Produk yang berasal dari kayu banyak digunakan dalam pengemasan makanan berupa kertas dan karton. Kertas adalah produk yang sangat murah dan ringan dengan kapasitas pencetakan yang sangat baik. Meskipun sangat sensitif terhadap kelembapan, namun dapat diperbaiki dengan kombinasi kertas dan bahan lain seperti plastik atau parafin.

Karton adalah bahan yang dibuat dari beberapa lapisan kertas yang ditumpangkan, sehingga lebih tebal, lebih keras, dan lebih tahan daripada kertas. Kegunaan utamanya adalah untuk pengemasan dan container dalam bentuk box.

Dalam beberapa tahun terakhir, produsen kertas dan karton memberikan perhatian khusus pada masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan dengan bekerja dengan produk daur ulang yang meningkatkan masa manfaat bahan mentah tersebut.